SANANA – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Hi. Saleh Marasabessy, pada Rabu (1/2/2023) malam melaunching program Gerakan Sula Taat Pajak (Gestapa) di warung makan areal suwereng Desa Mangon Kecamatan Sanana.
Wabup Hi Saleh Marasabessy melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Muhlis Soamole mengatakan, tujuan program gestapa ini dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk memaksimalkan program gestapa ini, pemda Kepsul menjalin kerja sama dengan Bank BPD serta pengusaha, dengan harapan memiliki satu misi dan satu tekad untuk meningkatkan PAD di sektor pajak.
“Jadi launching perdana kita uji 9 alat perekam pajak, 6 alat ada di titik swering desa Mangon, satu alat di waiback dan satu lagi di rumah makan padang dan satunya ada di bakso solo,” kata Muhlis.
Lanjut Muhlis, Pemda Kepulauan Sula berharap agar semua elemen mendukung sehingga program ini agar dapat menciptakan iklim perekonomian yang sehat dan meningkatkan PAD. “Terus khususnya bagi pelaku usaha yang sampai hari ini belum menerima alat perekam pajak dalam waktu dekat mereka juga akan terima,” jelasnya.
Tambah Muhlis, pajak yang diambil di setiap warung makan sebesar 10 persen pada setiap transaksi. “Pajak yang di ambil di setiap warung makan itu setiap satu kali transaksi itu kita ambil 10 persen dari nilai makan,” terangnya.
Lanjutnya, pajak yang diambil senilai 10 persen di setiap transaksi bukan ditetapkan oleh pemda, akan tetapi berdasarkan perintah undang-undang. “Kita ambil 10 persen itu bukan harga yang ditetapkan oleh pemda tetapi sudah ditetapkan dalam undang undang,” ujarnya.
Senada disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kepsul Budiman Duwila bahwa semua kegiatan yang bersifat usaha akan dikenakan pajak. “Saat ini personel BPPRD telah melakukan identifikasi seluruh warung makan di pulau sulabesi dan pulau mengoli,” tegasnya. (att/)
