SANANA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) menggelar rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati di kantor KPU, Senin (23)9/2024).
Rapat pleno itu dipimpin langsung ketua KPU Kepsul Risman Buamona, didampingi anggota Fahrul Pora, Hamida Umalekhoa, Samsul Bahri Teapon, dan Andi Umaternate. Sementara, pihak Bawaslu juga hadir lengkap, ketua Ajuan Umasugi dan dua anggota Zulfitrah Hasjim dan Safrin Titdoi.
Pelaksanaan pencabutan nomor urut berjalan aman dan tertib. Diketahui, dalam pencabutan nomor urut tersebut, pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati independen (perseorangan,red) Ikhsan Umaternate dan Darwis Gorontalo (ISDA) mendapat nomor urut 1. Pasangan petahana Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) dapat nomor urut 2 dan Hendrata Thes dan M. Natsir Sangadji (HT-MANIS) dapat nomor urut 3.
Menariknya, informasi yang dihimpun dari orang dalam pasangan FAM-SAH bahwa berharap pasangan FAM-SAH sejak awal bisa mendapat nomor urut 3, tetapi tidak sesuai justru mendapat nomor urut 2.
“Sebelum kami menuju ke KPU untuk cabut nomor urut harapan orang tua-tua, tim dan simpatisan FAM-SAH dapat nomor urut 3, tapi harapan itu tidak membuahkan hasil,” ujar sumber terpercaya yang namanya tidak mau dirilis dalam berita.
Harapan bisa mendapat nomor urut 3 ini atas dasar keyakinan bahwa setiap pemilihan kepala daerah di kabupaten kepulauan sula dari periode ke periode nomor genap (2) tidak pernah memenangkan pilkada kepsul. “Kan setiap pilkada di sula ini nomor 2 tidak pernah menang,” tambah sumber itu.
Sementara, pasangan HT-MANIS yang mendapat nomor 3, sesuai dengan prediksi awal. Sebab, nomor 3 disebut sebagai nomor yang jitu alias sakral, dalam pertarungan politik kepala daerah di kepsul. “Berkat do’a masyarakat Kepsul, kami bisa mendapatkan nomor yang diharapkan semua orang. Semoga, allah SWT, dan doa masyarakat Kepsul, kami dan kita semua memenangkan pilkada,” pungkas calon wakil bupati Kepsul Natsir Sangadji. (att/)