TALIABU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) mulai menyiapkan langkah mengantisipasi terjadinya kelangkaan minyak goreng jenis bimoli menjelang bulan ramadan 1443 Hijriah nanti.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah, memastikan kapal-kapal pemasuk barang dari luar daerah terutama dari daerah Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi berjalan lancar.
“Dengan adanya grand maritim (tol laut) ini, sangat berkorelasi langsung dengan harga barang, salah satunya minyak goreng. Karena tidak semua barang bisa masuk dalam grand maritim, makanya kita harus jeli melihatnya,” jelas Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Aliati Maudu, saat diwawancarai Selasa (8/3/2022).
Menurut Aliati, pentingnya grand maritim untuk mencatat beragam bahan pokok dengan harga yang ditentukan. “Sejumlah pengusaha telah kami terbitkan pakta integritas. Artinya ketika mereka menjual barang itu harus sesuai harga jual pasar, maka inilah salah satu manfaat tol laut,” jelasnya.
Tinjauan lapangan, stok minyak goreng di Kabupaten Pulau Taliabu tidak menentu, hal ini dipengaruhi oleh pandemi covid-19. (mce)