SANANA – Tinggal tiga bulan lagi, tahun 2024 akan berakhir. Namun, disinyalir sejumlah proyek bernilai miliaran di akhir masa kepemimpinan bupati dan wakil Bupati Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) ini belum ada pekerjaan sama sekali, salah satunya adalah proyek pembangunan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Desa Kabau Kecamatan Sulabesi Barat (Sulbar) senilai Rp 5,2 miliar.
Anggaran puskesmas Kabau ini dapat dilihat pada layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) tahun 2024 dengan nilai pagu Rp 5,2 miliar (5.200.000.000), kemudian nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 5,2 miliar (5.199.813.573.60).
Padahal, sejak awal proses proyek ini berjalan lancar, hingga ditetapkannya pemenangnya yakni PT. Drie Karya Cemerlang hingga pembuatan kontrak yang dilaksanakan 5 Juli 2024 lalu. Sayangnya, hingga akhir September 2024 ini proyek pembangunan puskesmas kabau belum ada progres pekerjaan di lapangan sama sekali.
Berdasarkan hasil penelusuran media Habartimur.com, Minggu (21/9/2024) ternyata warga desa kabau menyebutkan, proyek pembangunan puskesmas hingga saat ini belum ada progres pekerjaan, karena masih terkendala dengan lahan masyarakat.
“Informasinya ada proyek puskesmas di sini (kabau red) cuma beberapa hari lalu saya mendapat kabar terjadi masalah soal lahan, sehingga sampai sekarang tidak pekerjaaan,” kata warga kabau yang enggan menyebutkan namanya.
Sementara, kepala dinas kesehatan Suryati Abdullah ketika dihubungi melalui telepon maupun WhatsApp di nomor kontak 082190868xxx terkait masalah pekerjaan puskesmas desa kabau tersebut namun tidak merespon. (att/)