SANANA – Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), tampaknya serius mengawasi pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dengan melakukan monitoring.
Dari hasil monitoring, Komisi II DPRD Kepsul di beberapa sekolah di Kepsul, ditemukan pekerjaan yang belum sesuai target, diantaranya di SDN 2 Sanana, SD Inpres Fogi Kecamatan Sanana dan salah satu sekolah di Desa Fukweu.
“Beberapa waktu lalu personel Komisi II melaksanakan monitoring di sejumlah sekolah penerima DAK 2022, mereka menemukan progres pekerjaan beberapa sekolah tidak sesuai dengan anggaran, seperti di SDN 2 Sanana, SD Inpres Fogi dan juga salah satu sekolah di desa Fukweu,” ungkap anggota Komisi II Ramli Sade, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Selasa (27/12/2022).
Karena itu, kata Ramli Komisi II DPRD Kepulauan Sula mengagendakan akan memanggil Plt Kepala Diknas Maulana Usia menggelar rapat dengar pendapat (RDP) pada minggu pertama Januari 2023.
Menurutnya, ketiga paket itu sudah melakukan pencairan anggaran sekitar 70 persen, akan tetapi progres pekerjaan belum mencapai 70 persen, padahal saat ini sudah memasuki akhir tahun anggaran.
“Yang kami khawatirkan di akhir tahun ini nanti dana transfer tidak bisa dicairkan dan dikembalikan ke pusat, apabila sekolah-sekolah penerima DAK bermasalah, dan tahun-tahun berikutnya sekolah tersebut sudah tidak menerima DAK,” tandasnya sembari mengatakan, sepanjang tahun 2022 ini sebanyak 62 paket di sekolah-sekolah dengan total anggaran Rp 28 miliar. (att/)