SANANA – Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), melakukan monitoring pada sekolah-sekolah yang keciprak Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021. Monitoring yang dilaksanakan oleh Diknas ini melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepsul. Demikian disampaikan Kepala Diknas Kepsul, Rifai Haitami, Jumat (18/6/2021).
“Kegiatan monitoring ini bertepatan dengan kegiatan DPRD sehingga mereka (DPRD, red) melayangkan surat ke Dinas agar kegiatan monitoring bisa melibatkan mereka. Jadi waktu kegiatan monitoring diperkirakan selama tiga hari, terhitung mulai kemarin, Kamis (17/6/2021),” katanya.
Tambah Rifai, tujuan monitoring ini untuk memantau langsung pembangunan sekolah TK, SD dan SMP yang menggunakan DAK 2021. “DAK 2021 sekitar Rp 25 miliar, jadi ada yang bangun gedung sekolah yang baru dan ada juga yang rehab,” tuturnya.
Lanjutnya, Diknas Kepsul pada tahun 2021 telah mendapat DAK sekitar Rp 25 miliar. Dana tersebut kata Rifai, tidak difokuskan pada satu titik, akan tetapi difokuskan pada sekolah-sekolah yang membutuhkan dana tersebut. Dicontohkan, bangunan baru maupun rehab , disesuaikan dengan kebutuhan sekolah tersebut. “Kali ini kita masih fokus sekolah-sekolah yang ada di Pulau Sulabesi,” tandasnya.
Kemudian, hasil monitoring akan dievaluasi di Kantor Diknas. “Nanti monitoring disampaikan, apabila ada pekerjaan yang menggunakan DAK 2021 yang belum berjalan kita akan panggil pihak kontraktor,” tutup Rifai. (att)