HALTIM – Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Etbang) Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) berharap di tahun 2021 ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Haltim yang bersumber dari retribusi sektor pertambangan meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kasubag SDM Etbang Haltim, Abdurahman Baidin kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/3/2021). Abdurahman mengungkapkan, PAD sektor tambang tahun 2020 sebesar Rp 25 miliar. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 30 miliar.
“Jadi covid-19 ini memang sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Karena pengapalan hanya sedikit, sebab retribusi dari sektor tambang ini dihitung dari pengapalan. Artinya semakin banyak pengapalan maka semakin besar pula retribusi. Kita berharap tahun 2021 ini bisa naik kontribusi dari sektor tambang terhadap PAD,” ungkapnya. Dia mengatakan, untuk Haltim hanya dua perusahaan yang saat ini menyetor kontribusi ke pemerintah daerah yakni PT Antam dan PT Ara di Kecamatan Wasile.
“Untuk Januari tahun 2021 baru pihak Antam yang melakukan pembayaran sebesar Rp 2 miliar lebih, sedangkan PT Ara, hingga Maret ini belum ada pemuatan,” terangnya. Lanjutnya, selain dua perusahaan tersebut, tahun 2021 ini, ada beberapa perusahaan tambang yang mulai masuk beroperasi di Halmahera Timur. Tentu hal ini diharapkan bisa menopang PAD Halmahera Timur melalui retribusi. “Ya saat ini ada beberapa perusahaan sudah mulai masuk, kita berharap hal ini akan berefek pada pendapatan kita untuk tahun ini dan tahun mendatang,” katanya.
Disisi lain, dia mengaku sampai saat ini PT Antam dan PT Ara belum sama sekali menunggak pembayaran retribusi kepada Pemda Haltim. “Yang ada tunggakan itu PT Adita, besarannya sekitar Rp 600 juta, tapi saat ini sudah tidak beroperasi lagi, tapi untuk Antam dan PT ARA selalu bayar dan tidak ada tunggakan sedikitpun,” pungkasnya. (Dni)