SANANA – Proyek jalan yang menghubungkan desa Auponhia dan Desa Buya Kecamatan Mangoli Selatan kabupaten kepulauan sula (Kepsul), hingga memasuki akhir bulan oktober 2024 ini belum ada progres pekerjaan.
Padahal, dalam tayangan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), Minggu (27/10/2024), ada anggaran jalan antara desa auponhia-buya yang dimasukan di APBD induk 2024, dengan nilai sebesar Rp 2,2 miliar lebih (Rp 2.286.527.927,11).
Proyek jalan ini dimenangkan perusahaan CV. Permata Hijau yang beralamat di desa gela Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten Pulau Taliabu.
Bahkan, perusahan CV. Permata Hijau sudah mendatangani kontrak kerja pada 16 april 2024 lalu. Ironisnya, hingga memasuki akhir bulan oktober belum ada progres pekerjaan sama sekali.
Hal ini mengundang perhatian dari ketua pemuda desa auponhia, Adit Umaternate. Adit menegaskan, tidak dikerjakan proyek jalan tersebut merupakan bukti kegagalan kepemimpinan Fifian Adeningsi Mus (FAM) dan Saleh Marasabessy, di bidang pembangunan insfratruktur di kepulauan sula, terutama di Pulau Mangoli.
“Jalan dari desa auponhia menuju desa buya sampai saat ini belum ada pekerjaan. Ini adalah bukti kegagalan FAM-SAH. Saya berharap pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Pjs Bupati Wa Zaharia dapat menjawab keluhan kami (masyarakat, red),” harapnya.
Adit berharap, kepada pejabat sementara (Pjs) Bupati Kepulauan Sula Wa Zaharia, agar memanggil kepala dinas pekerjaan umum (PU) Zainudin Umaternate dan kontraktor yang menangani proyek tersebut untuk perintahkan segera membangun ruas jalan antara Desa Auponhia-Buya yang sudah dianggarkan.
Sementara, kepala dinas PU Kepulauan Sula Zainudin Umaternate dan kontraktor yang menangani proyek ruas jalan antara Desa Auponhia-Buya, sampai berita ini di tayang, belum dapat dikonfirmasi. (att/)