TALIABU – Pemerintah Pulau Taliabu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar festival ela-ela antar dusun di Pulau Taliabu, yang dipusatkan di taman Kota Bobong, kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu (30/4/2022).
Festival ela-ela atau malam pasang lampu yang biasa disebut TUMBILOTOHE ini difokuskan pada dusun yang ada di dua Desa yakni Desa Bobong dan Desa Wayo. Festival ela-ela di Pulau Taliabu ini menjadi awal untuk rutinitas pemerintah dalam setiap bulan suci ramadhan untuk membentuk budaya yang mengandung nilai-nilai spiritual dalam menyambut malam Lailatur Qadar pada malam ke 27 bulan ramadhan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pulau Taliabu, Hi. Ramli dan dihadiri unsur perangkat daerah kabupaten Pulau Taliabu. Kesempatan itu, Wakil bupati memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya, atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kegiatan festival ela-ela ini, mempunyai arti terpenting guna mengoptimalkan masyarakat, khusus generasi muda, dalam membangkitkan nilai budaya yang religius,” jelas Ramli.
Tujuan kegiatan ini, menurut Wakil Bupati guna membangkitkan syiar dan budaya di wilayah kabupaten Pulau Taliabu, lewat inovasi, kreasi dan kolaborasi yang diharapkan terbentuknya karakter iman dan jati diri sebagai daerah yang tidak melupakan budaya dan kearifan lokal.
Dia meminta kepada instansi terkait memiliki komitmen yang kuat, untuk mendorong dan memberdayakan potensi budaya serta kriteria agar bermanfaat bagi peningkatan perekonomian masyarakat sebagai wujud kepedulian.
“Kita akan masukan dalam kelender of event kebudayaan dan pariwisata daerah, upaya pembinaan melalui penataan kearifan lokal yang bersumber dari budaya religius.
“Harus dimulai sejak usia dini dan dilakukan secara sungguh-sungguh melalui berbagai aktivitas yang mampu mengembangkan sikap jati diri kita sebagai wujud pembinaan ahlakul karimah. Namun tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, akan tetapi perlu peran serta partisipasi semua pihak untuk memperkenalkan budaya religius yang telah dilakukan oleh orang tua kita terdahulu,” katanya.
“Untuk pemerintah daerah akan terus melakukan pengawalan budaya-budaya dalam bentuk festival sebagai upaya pelestarian budaya dan memperkaya nila-nilai spiritual di pulau taliabu.
“Kegiatan budaya religius ini harus mempunyai unsur daya tarik wisata untuk dikunjungi wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara di kabupaten pulau taliabu, sebagai daerah wisata spiritual terutama dibulan ramadhan,” bebernya.
Oleh karena itu pemerintah daerah akan berinovasi bersama masyarakat untuk melahirkan karya seni dan budaya dalam menggairahkan pelaku wisata di setiap destinasi agar diminati oleh wisatawan untuk berkunjung ke pulau taliabu. (mce)