Kinerja Buruk, Akademisi Desak Bupati Ningsi Copot Kabag Humas



SANANA – Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maulana Usia, tampaknya punya maksud tertentu terhadap Bupati Fifian Adeningsi Mus (FAM).

Kenapa tidak, setiap kali Bupati Ningsi melakukan kunjungan maupun menghadiri acara resmi selalu mendapat sorotan miring dari publik, terutama di media sosial (medsos).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Habartimur.com, Sabtu (15/4/2023) menyebutkan, saat Bupati Ningsi menghadiri acara lomba Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) di Desa Waigai, Sabtu (18/3/2023) lalu, dalam perjalanan menuju desa tersebut dicegat masyarakat yang sedang memperbaiki jalan, selama 1 jam lebih.

Kemudian, pada Jumat (17/3/2023) terjadi masalah hingga Bupati Ningsi di soroti, yaitu isi sambutan yang dikonsepkan Kabag Humas Maulana Usia pada peresmian taman mangon. Dalam sambutan, justru ditulis taman Bung Hatta. Isi sambutan ini dianggap sebagai jebakan yang perburuk citra bupati di mata masyarakat.

Selain itu, bupati juga menyoal petinggi partai gerindra memborong dagangan warga untuk berbuka puasa di kampung ramadan di desa fagudu pada Kamis (6/4/2023). Sorotan bupati ini dinilai berlebihan dan tidak mendukung kegiatan kampung ramadan oleh ketua panitianya, Gajali Fataruba.

Lebih memalukan lagi, pada Rabu (12/4/2023) Bupati Ningsi memantau stok sembako di pasar makdahi Sanana Kepulauan Sula, ternyata ada warga (pedagang, red) yang menagih hutang. Aksi pedagang ini sampai viral di Media Sosial (Medsos), hingga bikin citra Pemerintah Daerah semakin buruk.

Hal ini bikin Akademisi STAI Babussalam Sula Maluku Utara, Fachril Kemhay angkat bicara, menurutnya masalah hingga bikin Bupati Ningsi, firal di Medsos adalah kesalahan Kabag Humas Maulana Usia.

Sebab, tugas dan fungsi Kabag Humas adalah sebelum Bupati Ningsi melakukan kunjungan maupun menghadiri acara resmi, Kabag Humas Maulana Usia, lebih dulu melakukan identifikasi lokasi agar tidak terjadi masalah-masalah sampai firal di Medsos.

“Masalah seperti ini harusnya kinerja kabag humas di evaluasi, karena saya merasa dia (Maulana, red) tidak mampu menduduki jabatan kabag humas, bila perlu bupati mencopot kabag humas dari jabatan,” tegas pria yang akrab disapa Bung Ai itu. (att/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita