HALTIM – Sampah bertumpuk dijalan Desa Wayafli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) membuat warga setempat resah. Warga yang melintasi di jalan Desa Wayafli mencium aroma menyengat dari sampah itu. Hingga saat ini sampah tersebut belum diangkut oleh petugas pengelola sampah.
Ardy, salah seorang warga setempat mengatakan tumpukan sampah tersebut berhamburan sampai ke badan jalan, karena sudah dua bulan sampah-sampah itu tidak diangkut oleh petugas pengelola sampah, dengan alasan truk pengangkut sampah rusak. “Setau kami pelayanan pengangkutan sampah ini ada anggarannya, yang bersumber dari dana CSR akan tetapi sampai sekarang sampah-sampah ini tidak diangkut oleh petugas,” keluh Ardy Selasa (9/3/2021).
Sementara, Vice President CSR Human Capital And Finance PT. Antam Tbk. Unit Buli, Koko Susetyo saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan kalau mobil pengangkut sampah saat ini sedang rusak. “Iya, kami menerima laporan dari Kepala Desa Wayafli bahwa mobil pengangkut sampah itu rusak dan saat ini masih dalam perbaikan untuk kapan selesainya, kami belum mendapat kabar dari pak Kades,” aku Koko.
Ditanya soal anggaran pengelolaan sampah yang bersumber dari Antam melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Koko menjelaskan jika anggaran tersebut telah diserahkan ke Asosiasi Kepala Desa dan Kepala Desa Wayafli sendiri yang menjadi ketuanya.
Dikatakan, harapan dari Antam sendiri, pengelola sampah itu bisa dilakukan pemungutan kepada Warga terutama para pelaku usaha, sehingga warga tidak hanya mengandalkan dana CSR akan tetapi selain dari CSR ada juga hasil pungutan yang mana bisa menjadi pendapatan desa masing-masing dalam mengelola sampah.
Sebab kata dia, para pelaku usaha tempat makan, warung kelontong, dan pelaku usaha lainnya punya kewajiban juga mengelola sampahnya masing – masing sehingga beban pengelola akan lebih ringan. “Antam melalui dana CSR hanya bisa mensupport, tapi tidak bisa sepenuhnya membiayai karena masing-masing juga kewajiban dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Untuk anggaran CSR sendiri, lanjut Koko Antam telah menyediakan Rp 25 juta untuk anggaran pengelolaan sampah per bulan dan rencananya akan diserahkan ke Karang taruna untuk mengelolanya.
“Dan jika itu dikelola dengan baik ditambah dengan retribusi dari para pelaku usaha, akan cukup dananya membuat Kecamatan Maba ini bersih dan sehat,” tutup Koko, sembari menambahkan pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan para pengelola kapan perbaikan mobil angkutnya, serta kapan bisa beroperasi kembali. (Dni)