SANANA – Polres Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) akhirnya menemukan penyebab antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sanana.
Diketahui dalam dua pekan ini, terjadi antrian panjang di SPBU Sanana sehingga mengganggu arus lalu lintas. Ternyata, penyebabnya, oknum petugas SPBU diduga lebih mengutamakan penjual BBM jenis premium di depot.
Pihak Polres Kepsul langsung mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan razia dan penertiban di SPBU. Dalam kegiatan razia yang dilaksanakan pada Selasa, (17/10/2023) itu, Polres Kepsul menahan sekitar 30 kendaraan, baik yang roda dua mau pun yang roda empat jenis pickup termasuk pelakunya.
Razia ini dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim), AKP Abu Zubair Latupono. “Kendaraan yang kita amankan tadi kurang lebih 30 kendaraan mulai dari kendaraan roda dua (Motor, red) dan roda empat (Mobil, red), dan pemilik kendaraan kita belum melakukan proses lebih lanjut, namun kita masih melakukan pembinaan,” jelas Zubair, Selasa (17/10/2023).
Dia mengatakan, sebelum turun bersama personel Satreskrim pihaknya lebih dulu berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) BBM Kepulauan Sula. “Tadi sebelum turun kita koordinasi dengan tim satgas,” ungkapnya.
Lanjutnya, Polres Kepulauan Sula menjadwalkan Kamis (19/10/2023) akan melakukan rapat bersama bersama dengan Pemerintah Daerah, tim Satgas serta pelaku yang diduga melakukan penimbunan BBM.
“Setelah dilakukan investigasi kepada pelaku penimbunan BBM, mereka mengaku dari kalangan ekonomi lemah, sehingga melakukan hal tersebut. Ada yang pendapatan perhari Rp 50 ribu per hari, sehingga mereka mengambil minyak untuk menjual, bisa membantu mereka ,” pungkasnya. (att)