SANANA – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula, Maluku Utara Sahrul Takim angkat bicara setelah panitia bupati cup masih berkeinginan menggelar turnamen tersebut, pasca konflik antar desa Fatcei dan Mangon.
Menurut Sahrul, situasi konflik kedua Desa tersebut Mangon dan Desa Fatce Kecamatan Sanana kepulauan Sula (Kepsul), saat ini masih memanas. Karena itu, dia meminta meminta panitia event Bupati Cup dapat mempertimbangkan pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Sampai detik ini situasi konflik antara desa Fatce dan Mangon masih cukup memanas, jangan sampai ada korban lagi,” pinta Sahrul saat dikomfirmasi Habartimur.com, Jumat (3/6/2022).
Selain itu, kata Sahrul, sampai saat ini panitia sepak bola Bupati Cup belum mengantongi izin resmi dari Polres Kepulauan Sula. “Minimal ada jaminan keamanan dari pihak keamanan, sementara kapolres sendiri sudah mengeluarkan statemen tidak mengizinkan digelarnya event tersebut. Jadi panitia harus berbesar hati untuk melihat keadaan seperti ini,” terangnya.
Lebih jauh, Sahrul meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy, agar fokus pada pencapaian visi-misi dalam mewujudkan sula bahagia. “Pemda harus fokus pada pencapaian fisi-misi dalam mewujudkan sula bahagia, minimal dalam sektor utama seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum. Karena mengukur daerah diukur dari empat sektor tersebut,” pintanya.
Bupati juga lanjut Sahrul, dalam waktu relatif singkat harus melihat rencana kerjanya pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). “Pemda harus melihat kembali RPJM untuk memulai program yang telah dicanangkan,” tuturnya.
Sementara, masyarakat saat ini telah menanti capaian-capaian yang telah dicanangkan pada saat FAM-SAH mencalonkan diri kemarin. “Karena yang dilakukan demi kepentingan masyarakat. Minimal Pemda kali ini dapat membawa sula keluar dari daerah tertinggal,” pungkasnya. (att/)