SANANA – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara Suryati Abdullah tampak terkejut setelah mengetahui anggaran belanja obat yang tersedia tidak sebanding dengan data kebutuhan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).
Kenapa tidak, berdasarkan data yang diterima Kadinkes, anggaran kebutuhan obat yang harus dibelanjakan untuk RSUD Sanana sebesar Rp 4 miliar lebih, namun sayangnya pemerintah daerah (Pemda), hanya menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar lebih.
Hal ini yang membuat pasien sering kesulitan mendapatkan obat di RSUD Sanana. “Anggaran yang disediakan untuk belanja obat hanya senilai Rp 1 miliar lebih, sementara data obat yang saya terima membutuhkan dana sebesar Rp 4 miliar lebih. Persoalan ini yang membuat obat di RSUD Sanana sering habis lebih cepat. Masalah ini, nanti saya sampaikan ke Bupati,” terangnya.
Selain masalah obat, kata Suryati, RSUD Sanana juga masih kekurangan tabung oksigen. “Tabung oksigen di RSUD Sanana hanya 30. Sedangkan standar Rumah Sakit yang seharusnya memiliki tabung oksigen maksimal 60,” tuturnya.
Ia mengaku, permasalahan di RSUD Sanana ini, baik obat maupun tabung oksigen baru diketahui setelah Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara (Malut) meminta data tabung oksigen di RSUD Sanana. “Kekurangan tabung oksigen kita sudah masukan di program kerja,” tutup Suryati. (att)