Warga Daeo Diduga Bunuh Diri, Ini Kronologisnya

MOROTAI-Warga Desa Daeo, Kecamatan Morotai Selatan digegerkan dengan aksi bunuh diri salah satu warganya, SR (49 tahun). SR ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala. Peristiwa tragis itu terjadi Minggu (23/08) malam. Korban diduga depresi. Dugaan ini diperkuat dengan pengakuan keluarga bahwa semenjak balik dari Galela, SR selalu mengurung diri di kamar.

Putra korban, YR menuturkan, malam sebelum peristiwa naas itu, dirinya sempat melihat  korban mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat Isya di kamar. “Sekitar pukul 20.00 WIT, saya lihat bapak ambil air wudhu untuk melaksanakan salat Isya di kamar. Tidak ada rasa curiga sama sekali karena salat di kamar ini sudah menjadi kebiasan bapak,” kisah anaknya.

Salah satu teman korban, AG menambahkan, malam itu dirinya sempat diminta istri korban mengecek SR lantaran terlalu lama di kamar. Saat diperiksa, AG melihat korban sedang tidur sehingga dibiarkan. “Sekitar pukul 20.30 istri korban menyuruh saya membangunkan korban. Saya langsung menuju ke kamar dan membuka pintu kamar tersebut dan tidak melihat orang di tempat tidur. Sekitar satu jam saya balik lagi ke kamar dan melihat korban sudah tergeletak di lantai, saya membangunkan dia dengan menyentuh kakinya. Karena melihat dia ketiduran saya memberitahukan istrinya bahwa korban sementara tidur, nanti bangun baru makan,” ungkapnya.

Namun pada pukul 23.00 WIT atau jam 11 malam, putra korban masuk ke kamar untuk mengambil kunci motor. Saat itulah YR melihat ayahnya terbaring kaku dengan kepala berlumuran darah dan di sampingnya ada sebuah martil yang diduga digunakan untuk memukul kepalanya sendiri.

Plt Kepala Desa Daeo Muhammad Hatta mengatakan, setelah menerima informasi tersebut dirinya langsung menghubungi polisi. Tak berselang lama, polisi turun langsung ke lapangan.

“Mengenai peristiwa ini lebih jelasnya langsung ke polisi, karena polisi juga telah turun langsung di lapangan,” singkatnya.

Terpisah, Kabag Operasional Polres Pulau Morotai AKP Didik CB saat dikonfirmasi membenarkan adanya pria yang diduga tewas bunuh diri dengam martil.

Didik bilang, belum diketahui pasti motif di balik dugaan kasus bunuh diri ini. Namun berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban diduga depresi sepulangnya dari Kecamatan Galela.

“Keluarga korban tidak mau dilakukan otopsi. Keluarga mengatakan kalau itu benar bunuh diri, jadi kasusnya tidak perlu proses lanjut,” tandas Didik. (hbr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita