SANANA – Pengadaan pakaian dinas harian (PDH), seragam sekolah bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di dinas pendidikan (disdik) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tahun 2024 sebesar Rp 800 juta disinyalir tak jelas kegunaannya.
Hasil penelusuran ke beberapa orang tua siswa dalam Kota Sanana, mereka mengaku, sejak awal tahun ajaran baru hingga sekarang ini tak menerima seragam sekolah dari sekolah.
“Pakaian seragam sekolah anak saya tidak ada bantuan. Saya yang belanja semua seragam anak-anak, dan sampai saat ini saya tidak mendapatkan informasi dari sekolah soal pakaian seragam sekolah gratis dari sekolah,” ujar salah satu orang tua siswa SD yang enggan menyebutkan namanya kepada habartimur.com, Senin (9/9/2024).
Padahal, data yang diperoleh dari layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) tahun 2024, disdik Kepsul telah menganggarkan pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP, serta pengadaan pakaian dinas PDH dengan nilai pagu yang fantastis yakni Rp 800 juta, yang terdiri dari pengadaan pakaian seragam SD dan PDH sebesar Rp 500 juta, dan seragam SMP sebesar Rp 300 juta
Bahkan, dalam LPSE tercatat pemenang tendernya dari dua item proyek itu adalah perusahaan CV. Beliga Jaya dan sudah dilakukan penandatanganan kontrak kerja pada 17 Mei 2024 lalu dengan nilai kontrak untuk pengadaan seragam SD dan PDH Rp 489,9 juta (489.954.000). Sementara, untuk pengadaan seragam SMP sebesar Rp 293,4 juta (293.484.000).
Sementara, kepala dinas pendidikan kepulauan sula Marini Nur Ali sampai berita ini turunkan belum dapat dikonfirmasi, terkait dengan anggaran untuk belanja pakaian dinas harian (PDH) pakaian seragam sekolah peserta didik, yang dianggarkan melalui APBD induk 2024 tersebut. (att/)