SANANA – Ketua sekolah tinggi agama islam (STAI) babussalam sula maluku utara (Malut) Sahrul Takim menanggapi datar dengan bupati kabupaten kepulauan sula (Kepsul) Fifian Adeningsi Mus, yang tak pernah hadiri undangan wisuda sejak Sahrul Takim ditunjuk sebagai ketua STAI babussalam sula maluku utara.
“Tidak hadirnya bupati ningsi di acara wisuda kita tetap menanggapi positif,” kata Sahrul Takim, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Minggu (25/2/2024).
Sahrul mengutarakan, sepertinya bupati Ningsi saat ini sedang sibuk sehingga tidak menghadiri acara wisuda. Namun, dirinya berharap di acara wisuda selanjutnya bupati Ningsi dapat mengahadiri.
“Acara wisuda ini adalah kegiatan nasional yang melibatkan tamu dari luar daerah tamu dari provinsi maupun dari kopertis, sekaligus juga penghargaan dari sumber daya manusia yang melahirkan untuk mengabdi di kabupaten kepulauan sula,” ucapnya.
Sahrul menambahkan, apabila bupati Ningsi menghadiri acara wisuda, untuk dapat melihat secara langsung keadaan riil di kampus STAI babussalam sula maluku utara. “Apabila yang hadir hanya keterwakilan belum tentu mengambil kebijakan atas permintaan yang kami usulkan,” pintanya.
Sahrul mencontohkan, proyek pembangunan auditorium yang dibangun melalui APBD kepulauan sula tahun anggaran (TA) 2022 lalu hingga kini belum rampung. “Contohnya keadaan pembangunan auditorium yang saat ini belum selesai dikerjakan,”tuturnya.
Lanjut Sahrul, pada saat menyampaikan laporan akademik di acara wisuda, saat ini terdapat lima orang dosen yang diprioritaskan untuk menyelesaikan program doktor.
“Tadi saya sebutkan dalam laporan akademik ada lima orang dosen yang kemudian dipreoritaskan untuk menyelesaikan program doktor, itu pun membutuhkan biaya yang cukup banyak,” jelasnya.
Sahrul bilang, lima orang dosen yang melanjtukan program doktor tidak mungkin ini menjadi beban kampus STAI babussalam sula maluku utara. Sebab, langkah ini bermodalkan berani.
“Tidak mungkan ini menjadi beban perguruan tinggi kami, ini hanya kami melangkah berani saja untuk bagaimana menjawab kebutuhan tuntutan akademik bagi pengembangan kampus kedepan,”terangnya.
Sementara, lima orang dosen yang melajutkan program doktor ini sudah disampaikan ke pemerintah daerah (Pemda) melalui wakil bupati H. Saleh Marasabessy di acara wisuda 2022 lalu. “Kampus STAI dalam pengembangan sumber daya manusia untuk dosen dalam hal ini melanjutkan program studi doktor, dosen yang ada di luar jurusan,”tutup Sahrul. (att/)