SANANA – Mantan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan orang dekat bupati Ningsi, Rusihan Buamona Diduga mencatut nama bupati kepulauan sula Fifian Adeningsi Mus.
Mereka yang meminjam uang sebesar Rp 85 Juta kepada seorang pedagang sembako di pasar basanohi Sanana atas nama Yana Lek.
Pinjaman yang tak kunjung dibayar dan menjadi utang hingga terjadi peristiwa memalukan ketika bupati Ningsi yang tampak tak tau masalah, turun ke pasar basanohi dengan maksud memantau harga sembako selama bulan ramadhan.
Saat berada di pasar basanohi, seorang pedagang sembako bernama Yana Lek, langsung menghadang bupati kelahiran Pulau Taliabu tersebut. Yana yang sangat emosional menagih uangnya Rp 85 Juta kepada bupati. Aksi Yana Lek ini menghebohkan warga sekitar, dan viral di media sosial.
Namun, Rusihan Buamona membantah bahwa masalah utang itu tidak ada sangkut paut dengan Bupati Ningsi. “Yang pinjam uang itu saya (Rusihan Buamona, red) dengan mantan Plt Kadis PU, Samsul Bahri Soamole (SBS). Tidak ada hubungan, apalagi membawa nama bupati ningsi itu tidak benar,” tegas pria yang akrab disapa Siban itu, Sabtu (15/4/2023) malam.
Siban menegaskan, yang meminjam uang kepada Yana Lek itu, dirinya bersama SBS, tidak ada hubungan maupun membawa nama Bupati Ningsi. Ini sesuai dengan bukti kuitansi, pada tanggal 13 Februari 2022 lalu tertulis nama Rusihan Buamona bukan nama Bupati Ningsi.
“Pinjaman uang sebesar Rp 85 juta dan pada pukul 4.00 WIT sore kemarin uang tersebut sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Saya yang pinjam uang itu sesuai dengan nama yang ada di kuitansi,” tutup Siban. (att/)