SANANA – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula tampaknya masih kesulitan menangani masalah sampah. Di beberapa tempat, masih terlihat sampah berserakan, salah satunya di taman kota, tepatnya di depan toko sederhana.
Kondisi tak sedap ini sangat mengganggu bagi pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor yang melintas di area tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Sula H. Safrin Gailea, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Rabu (26/10/2022).
“Masalah sampah ini, saya (Safrin Gailea, red) dapati sendiri, waktu saya berolahraga di pagi hari menggunakan sepeda, waktu itu saya dapati di depan toko sederhana, sampah itu pas di areal taman Kota Sanana,” akunya.
Politisi Partai NasDem itu lantas, mengatur waktu untuk memanggil kepala dinas lingkungan hidup kebersihan dan pertamanan (DLHKP), Ridwan Buamona menggelar rapat kerja.
“Dalam waktu dekat kita akan panggil kepala DLHKP, untuk mempertanyakan soal penanganan sampah dan gaji petugas kebersihan yang belum terbayar selama 2 bulan,” bebernya.
Terpisah kepala DLHKP Kepulauan Sula Ridwan Buamona mengaku, satu pekan lalu belum mengangkut sampah dan terjadi tumpukan sampah, sebab seluruh kendaraan pengangkut sampah kekosongan bahan bakar minyak (BBM).
“Minggu kemarin terjadi penumpukan sampah, karena stok minyak baru ada dua hari yang lalu, tidak hanya kendala di BBM tetapi kendala juga ada di mobil. Mobil yang biasa operasi di desa pohea mengalami kerusakan, jadi sebagian mobil dialihkan ke desa pohea,” katanya.
Dia menjelaskan, pengalihan mobil tersebut sehingga sering terjadi penumpukan sampah di kota sanana dan desa pohea. “Dua sampai tiga hari mobil pengangkut sampah isi BBM di SPBU sebanyak 25 liter, kita sudah berlangganan dengan SPBU desa pohea,” terangnya.
Tambah Ridwan, beberapa waktu lalu DLHKP sudah melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi II dirinya sudah mengusulkan penambahan mobil pengangkutan sampah dan di respon baik oleh komisi II.
“Usulan kami mudah-mudahan bisa di realisasi oleh DPRD, kemudian DPRD juga sampaikan bahwa 2023 akan di masukan di APBD induk, mobil angkutan sampah di kota sanana ada lima unit,” jelasnya.
Untuk upah petugas kebersihan yang belum dibayar, dia mengaku sudah mengusulkan untuk dilakukan pembayaran.
“Iya, gaji petugas angkut sampah belum di bayar selama dua bulan, tapi saat ini kita sudah usulkan pencairan anggaran dan sementara sudah diproses oleh keuangan,” tutup Ridwan. (att/)