SANANA – Masalah listrik di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tampaknya masih jadi soal. Masyarakat masih sering menghadapi pemadaman listrik yang tak beraturan dari pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sanana.
Anggota Komisi III DPRD Kepulauan Sula Kadir Sapsuha, saat ditemui Habartimur.com, pada Kamis (28/4/2022) membenarkan hal tersebut. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengungkapkan, kondisi PLN saat masih “sakit”.
Pihak PLN Sanana sat ini mengoperasikan enam unit mesin, hanya satu mesin yang menjadi hak milik PLN, lima sisanya berstatus pinjaman dari luar daerah alias sewa.
“Ada enam unit mesin, satu diantaranya milik PLN, lima lainnya adalah mesin sewa. Total kapasitas enam mesin itu 4.150 megawatt. Beban puncak secara keseluruhan di pulau Sulabesi itu 3,915 megawatt, artinya tinggal 0 perse,”kata Kadir.
Lanjutnya, sebenarnya jika tidak ada mesin mengalami gangguan mesin yang disediakan PLN makan beban puncak bisa berimbang. Namun, ketika satu unit mesin mengalami gangguan maka terjadilah pemadaman secara tiba-tiba.
“Untuk itu, masalah PLN ini dan DPRD harus duduk bersama mencari solusi untuk penambahan daya. Bagaimana caranya untuk lobi di pemerintah pusat, karena kami dari DPRD beberapa hari lalu sudah melakukan pertemuan dengan kementerian SDM di bidang tenaga kelistrikan, mereka menyampaikan negara sudah tidak lagi memberikan bantuan mesin ke PLN,” jelasnya. (att/)