SANANA – Baru-baru ini masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), dihebohkan dengan kehadiran kapal tol KM Kendhaga Nusantara 9 dengan kode trayek T-29 laut yang berlabuh di pelabuhan Desa Malbufa Kecamatan Sanana Utara pada Rabu (26/1/2022).
Direktur CV. Permata Indah Sarmin Duwila, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Rabu (2/2/2022) menceritakan awal proses kapal tol laut itu bisa berlabuh di Kepulauan Sula.
Menurut Sarmin, sudah tiga kali upaya Pemkab Kepsul agar kapal tol laut bisa berlabuh di Sanana, hanya saja trayeknya tidak pernah muncul alias masih gagal.
“Saya (Sarmin, red) adalah pemilik industri, bekerja sama dengan pemda sula melalui disperindagkop yang mengeluarkan rekomendasi. Setelah menerima rekomendasi, kami buat pengusulan ke siper dan PT. Gloria dan pengusulan langsung ke kementerian perdagangan,” kata Sarmin.
Sarmin menjelaskan, setelah dirinya mendapat dukungan dari Pemkab Kepsul berupa rekomendasi melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), dia (Sarmin, red) mengusulkan ke Siper dan PT. Gloria., Kemudian PT. Gloria mengusulkan ke Kementerian Perdagangan dan langsung diverifikasi dan dilanjutkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Dari kemenhub keluarlah trayek T-29. Awalnya inisiatif saya sendiri untuk kapal tol laut masuk di sula, karena semua berkas persyaratan untuk kapal masuk saya yang siapkan,” ujarnya.
Sarmin menambahkan, persyaratan untuk kapal tol laut masuk di suatu daerah harus ada muat balik. “Harus ada muatan balik, kebetulan kami disini (Sanana, red) siapkan muatan kayu dari Sanana menuju ke Surabaya, syaratnya dari Surabaya dan dari Sanana juga harus ada muatan,” tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini kapal tol laut sudah beroperasi di Sula, sehingga dirinya berharap agar Dinas Perhubungan (Dishub) menetapkan tarif angkutan umum rute Sanana-Malbufa. “Saya berharap Dinas perhubungan segera tetapkan tarif angkutan umum Sanana-Malbufa dan Malbufa-Sanana,” pintanya. (att/)