SANANA – Pertamina Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) pada, Rabu (7/7/2021) melakukan pemuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, minyak tanah (Mitan) dan solar kurang lebih 150 ton ke kapal milik salah satu pengusaha di Kabupaten Pulau Taliabu, atas nama Muhaimin Sarif.
Koordinator Pelabuhan Fery Waikalopa Kepulauan Sula, Rahman Gailea saat ditemui media ini mengungkapkan, kapal Safety First milik Muhaimin Sarif itu, sekali pemuatan BBM sebanyak 150 ton. “Kapal itu satu kali pemuatan sebanyak 150 ton,” jelasnya.
Lanjut Rahman, jenis BBM yang diangku ke Taliabu itu, masing-masing premium 100 ton, Mitan 25 ton dan solar 25 ton. “Kapal minyak yang pemuatan di Pelabuhan Fery ini tidak ada izin dari Pemkab Kepsul,” tegasnya.
Sayangnya, nahkoda Kapal Safety First yang mengangkut BBM milik Muhaimin Sarif yang tidak mau namanya diberitakan kepada habartimur.com mengaku, hanya mengangkut 100 ton. “Hari ini pemuatan 100 ton sesuai dengan kapasitas kapal,” kata Nahkoda tersebut.
Sumber tersebut mengaku, 100 ton BBM milik Muhaimin Sarif yang diangkut menggunakan kapal Safety First seluruhnya dibongkar di Kota Bobong Kabupaten Pulau Taliabu. “Informasi pembongkaran minyak di pesisir Pulau Taliabu itu hoax, semua kita bongkar di Kota Bobong,” tegasnya.
Ia menuturkan, BBM sebanyak 100 ton itu akan dibongkar dan disisi di SPBU milik Muhaimin Sarif. Pemuatan BBM dari Sula ke Taliabu ini intens dilakukan sebulan sekali. “Saya jadi kep di kapal ini baru tiga bulan,” tuturnya.
Dia menambahkan, selama dirinya berstatus sebagai Nahkoda di kapal tersebut, belum pernah membongkar premium, solar dan mitan di luar Kota Bobong. “Saya tidak pernah bongkar minyak di luar Kota Bobong,” kata sumber itu lagi menegaskan.
Berdasarkan informasi yang dipungut media Habartimur.com menyebutkan, 100 ton BBM jenis premium dibongkar di Kota Bobong. Sementara, 25 ton solar dan 25 ton mitan, diduga kuat dilakukan pembongkaran di Desa pesisir Pulau Taliabu untuk dijual.
Kepala Pertamina Sula dan pemilik minyak, Muhaimin Sarif sampai berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. (att)