Hadiri Wisuda, Rifai Haitami Tegaskan Dua Desa di Kepsul Belum Miliki PAUD

SANANA – Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Rifai Haitami, Senin (21/6/2021) menghadiri kegiatan Wisuda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Buya Kecamatan Mangoli Selatan.

Rifai Haitami dalam sambutannya mengungkapkan, ada dua Desa di Kepulauan Sula yang belum memiliki sekolah PAUD, yakni Desa Jeri Kecamatan Mangoli Tengah dan Desa Johor Kecamatan Mangoli Barat. “Sula ada 78 Desa, ada dua desa yang belum punya sekolah PAUD yakni Desa Jeri dan Desa Johor,” katanya.

Lanjut Rifai, demi mencerdaskan anak bangsa khususnya anak-anak di Kepulauan Sula, dirinya memastikan dalam waktu dekat akan segera mendirikan sekolah PAUD di Desa Johor dan Desa Jeri. Hal ini sejalan dengan semangat Undang-Undang sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini memiliki dua tujuan, pertama membangun landasan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan kedua mengembangkan potensi kecerdasan spritual anak.

Lanjut Rifai, perkembangan PAUD di Kepulauan Sula sampai saat ini perlahan-lahan sudah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini kata Rifai, dilihat dari tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sekolah PAUD. “Semakin banyak masyarakat yang turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan sekolah PAUD dengan membuka sekolah PAUD di setiap desa,” jelasnya.

Tambah Rifai, sekolah PAUD kini sudah mencapai 150 lembaga, terdiri dari layanan TK yang melayani anak usia 4-6 tahun sebanyak 78 lembaga. Sedangkan, layanan lembaga kelompok bermain yang melayani anak usia 2-4 tahun sebanyak 71.

Kemudian, layanan satuan PAUD sejenis (SPS) yang juga melayani anak usia 2-4 tahun dalam bentuk program berbasis Gereja dan Masjid sampai saat ini baru satu lembaga yang berada di Desa Lekokadai Kecamatan Mangoli Barat.

“Layanan taman penitipan anak yang melayani anak usia 0-2 tahun sampai saat ini belum ada di Kepulauan sula,” ujarnya. Peningkatan mutu pendidikan anak usia dini perlu ada intervensi dari seluruh elemen pemangku kepentingan di daerah ini, dalam hal mendukung terselenggaranya program “Satu Desa Satu PAUD” di Kepulauan Sula. “Memberikan kesempatan kepada seluruh anak di Negeri ini untuk menikmati sekolah,” pintanya. (att)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita