JAILOLO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), sampai saat ini belum mengetahui pasti anggaran yang diperuntukkan untuk pengobatan operasi Ade Najila di Surabaya, yang diberangkatkan kemarin.
“Rujukan Ade Najila asal Desa Tolofuo Kecamatan Loloda ke Surabaya kemarin akibat mengidap penyakit tumor. Untuk dioperasi dan mengangkat penyakitnya itu menggunakan BPJS dan sebagian di tanggung oleh Pemda melalui dinas kesehatan,” ungkap Kadinkes Rosfintje Kalengit, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/03/2021).
Rosfintje mengatakan, penggunaan BPJS kesehatan itu guna meringankan biaya operasi, sedangkan uang akomodasi, pengobatan lain, dan konsumsi orang tua dan staf dinas yang ikut mendampingi ke Surabaya dibiayai oleh pihaknya, namun untuk estimasi anggarannya belum terkover, karena belum diketahui pasti kebutuhan apa saja di sana.
“Untuk Ade Najila, sebenarnya kami dari pihak Dinkes sudah pernah tangani, sebelum bupati dan wakil bupati temui saat kampanye, namun waktu itu terkendalanya karena orang tua dari anak tersebut tidak memiliki kartu keluarga (KK) dan buku nikah, karena mengurus BPJS harus ada itu,” akunya.
Selain itu, Fien sapaan akrab Rosfintje Kalengit itu mengaku, bukan hanya kasus Ade Najila, kasus gizi buruk yang menimpa dua anak di Jailolo, satu di Desa Payo dan satu lagi di Gufasa pernah didampingi memberikan pengobatan gratis, bahkan pernah dirujuk ke Ternate dan biayanya di tanggung oleh dinas kesehatan.
“Jauh sebelum diketahuinya ade Najila ini, sebelumnya kami juga pernah mendampingi dua anak yang menderita sakit gizi Buruk yang berada di desa Payo dan desa gufasa dengan memberikan pengobatan gratis hingga di rujuk ke Ternate, jadi dengan adanya penanganan ade Najila ini saya berharap tidak ada pihak-pihak yang mempolitisirnya,” pintanya.
Fien mengaku, sebenarnya program untuk menangani penyakit tumor itu tidak ada, yang ada hanyalah kurang gizi saja untuk pengobatan gratis. Namun, menurut Fien, penanganan penyakit tumor yang diderita Ade Najila ini sebagai langka alternatif yang wajib karena menyangkut nyawa orang, dan menjadi niat besar juga dari bupati dan wakil bupati untuk memenuhi nazarnya saat berkampanye. Untuk itu, sebagai pihak terkait tentu harus siap untuk mendampingi dan mengawal setiap warga yang membutuhkan.
“Saya pernah menegaskan di seluruh anggota kesehatan untuk tetap kerja semaksimal mungkin,” pintanya. Lanjutnya, Balita penderita tumor itu sudah diberangkatkan dari Ternate menuju Surabaya Rabu, 24 Maret 2021 kemarin, didampingi dua stafnya, dan tidak lagi melibatkan dari pihak RSUD Jailolo.
“Jadi untuk menghemat anggaran, sengaja kami tidak libatkan pihak RSUD Jailolo, sebab ada dokter spesial yang saat ini kami sekolahkan di dr Sutomo Surabaya, dan saya sudah koordinasi untuk menagani dan mendampingi operasi hingga pada pengobatan Ade Najila sampai tuntas,” tutup Kadinkes Halbar. (ghe)