SANANA – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Fifian Adeningsih Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH), Jumat (16/10/2020) malam menggelar kampanye di Desa Falahu Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).
Cabup Fifian Adeningsih Mus (FAM) dalam orasi politiknya, mengkritisi Kepemimpinan Bupati Hendrata Thes dan Zulfahri A. Duwila (HT-ZADI). FAM menegaskan, Pemerintahan Hendrata Thes dan Zulfahri Duwila (HT-Zadi) tidak ada Putra-Putri dari Desa Falahu yang menduduki jabatan strategis seperti eselon II dan III.
Hal ini membuat dirinya termotivasi untuk mencalonkan diri sebagai Calon Bupati di Kepulauan Sula. “Pemerintahan saat ini tidak ada orang Falahu yang duduk di jabatan eselon II dan III. Anehnya lagi di Pemerintahan ini banyak orang-orang Sanana dan Mangoli pigi kerja di Taliabu,” ungkapnya.
Dia menuturkan, justru putri-putri terbaik Sanana dan Mangoli banyak yang saat ini menduduki jabatan strategi di Kabupaten Pulau Taliabu. Bahkan, kata FAM, tidak hanya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memilih kerja di Taliabu, tingkat pegawai Honorer di Taliabu banyak yang berasal dari Sula dan Mangoli.
Lanjut FAM, kenapa orang Sula dan Mangoli banyak yang memilih Honor di Taliabu. Sebab, Kabupaten Kepsul, susah untuk mencari kerja. “Saya ini asli Falahu, jadi basudara di Falahu harus pilih saya (FAM red),”kata FAM.
Selain itu, dia membanding gaji honorer di Pemerintahan HT-Zadi dan di Taliabu. Gaji Honorer di Sula kata dia, dari Rp 600 sampai Rp 1 juta per bulan. Sedangkan, gaji Honorer di Kabupaten Pulau Taliabu Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per bulan. “APBD Sula dan Taliabu sangat berbeda jauh tapi kenapa gaji honorer Taliabu lebih besar dari gaji honorer di Sula,” tanya FAM kepada pendukung ya di Desa Falahu. (att)