SANANA – Ada kabar baik bagi petani di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), terutama petani cengkih. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepsul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) akan berupaya agar cengkih petani dapat dikelola dengan cara berbeda yang memiliki harga dari yang ada sekarang ini.
Hal ini dikarenakan harga cengkih di Kepulauan Sula sekarang kini terus menurun, bila dibandingkan pada musim cengkih tahun sebelumnya. “Sementara kita ada cari solusi. Mungkin kita bisa olah cengkih dengan cara berbeda dari umumnya. Misalnya cengkih dibuat jadi minyak atau seperti apa,” kata Kadisperindagkop Kepsul, Sofia Djamlan, Sabtu (12/09/2020).
Sofia mengatakan, pemda terus berupaya untuk mendorong semangat para petani cengkih, salah satunya adalah olahan cengkih dari pada umumnya.
Lanjut Sofia, pemerintah tidak bisa menetapkan harga cengkih, sebab harga cengkih turun maupun naik, berdasarkan permintaan pasar. “Pemerintah tidak ada kewenangan untuk menetapkan harga cengkih,” jelasnya.
Namun, kata Sofia pemerintah terus berupaya mencari solusi pada harga cengkih. “Dulu harga kopra turun kita cari solusi kemudian dapat, jadi kopra hitam di oleh menjadi kopra putih dan minyak itu berhasil,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dikantongi media ini menyebutkan harga Cengkih di Kepsul sekarang ini bervariasi di sejumlah agen, ada yang membeli Rp 50 ribu per kilogram ada juga Rp 48 ribu per kilo. Sedangkan Kopra masih normal Rp 500 ribu per kilogram. (att)