Bupati Ningsi Panas Dingin saat MS dan MTK Belanja Takjil di Kampung Ramadhan

SANANA – Bupati Fifian Adeningsi Mus (FAM) panas dingin saat Ketua DPD I Partai Gerindra Provinsi Maluku Utara (Malut) Muhaimin Sarif (MS) dan Muhammad Thariq Kasuba (MTK) hadir di tengah-tengah kampung ramadhan di Desa Fagudu, Kecamatan Sanana Senin (3/4/2023) untuk belanja Takjil buka puasa.

Kehadiran MS dan TK di kampung ramadhan itu ternyata membuat Bupati FAM terganggu dan gelisah. Kegelisahan Bupati FAM ini tampak jelas saat memberi sambutan penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat yang dipusatkan ke istana daerah (ISDA) pada Kamis (6/4/2023).

Ningsi mengatakan, sekarang ini tidak perlu kerja makan puji alias berlebihan, tidak perlu ke tempat-tempat seperti di kampung ramadhan lalu pamer foto-foto di media sosial (medsos).

“Saya (Fifian Adeningsi Mus, red) tidak perlu bikin begitu, maaf ya (cara) itu tidak level. Yang begitu-begitu orang susah (sulit) kenal kalau eta sua dan pa Hi. Saleh tidak perlu (dengan cara begitu), bekerja dengan hati saja biar Allah yang tentukan,” kata Ningsi kepada penerima sembako.

Pernyataan Bupati Ningsi tersebut ditanggapi orang dekat MS, Wahdanur Umasugi. Pria yang akrab disapa Ayang ini menilai kehadiran MS di kampung ramadhan murni untuk belanja takjil, tidak ada kepentingan politik. Bulan ramadhan adalah momentum berbagi, sehingga tidak ada yang salah,” tegas Wahdanur, Minggu (9/4/2023).

Bupati FAM seharusnya berterima kasih kepada MS karena kehadiran MS di kampung ramadhan itu bagian dari membantu masyarakat dalam penguatan ekonomi.

“Tugas bupati itu, membangun daerah ini, yang belum ada segera diadakan, yang rusak segera diperbaiki, bukan malah sindir orang yang bikin kegiatan,” katanya. Menurut Ayang, masalah di Kepulauan Sula saat ini sangat kompleks yang belum mendapat perhatian dari bupati, seperti jalan rusak, jembatan, air bersih dan listrik bahkan kebutuhan lain.

“Bupati lebih baik turun dan menyapa masyarakat kota Sanana di kampung ramadhan dan sekitarnya, itu lebih menambah nilai ibadah dari pada bupati menghabiskan waktu cuma-cuma dengan bikin tik tok,” tegasnya.

Ayang menambahkan, Bupati Ningsi seharusnya mengintrospeksi diri dari pada sindir personel Gerindra yang berbelanja Takjil di Kampung Ramadan. “Apa yang partai gerindra bikin demi membantu masyarakat, apalagi saat ini kondisi ekonomi di sula sangat memprihatinkan,” tutup Ayang. (att/)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita