TERNATE – Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda akhirnya angkat bicara soal sorotan publik terhadap kepemilikan saham di beberapa perusahaan tambang yang saat ini beroperasi di Malut.
Mengutip dari podcast artis Denni Sumargo, Sherly membenarkan jika dirinya memiliki saham di perusahaan tambang. Namun, kata Sherly saham yang ada sekarang ini merupakan peninggalan atau warisan dari mendiang suaminya Beni Laos. Dia juga menepis tudingan bahwa, dirinya tidak terbuka soal kepemilikan saham di sejumlah perusahaan tambang.
“Saya sangat transparan terhadap kepemilikan saham di beberapa perusahaan tambang. Memang nama saya ada dalam pengurus perusahaan tambang itu karena memang warisan dari suami saya (Beni Laos). Tapi izin tambang itu diterbitkan tahun 2018, 2020, bahkan sudah ada di tahun-tahun sebelumnya. Apakah perizinan didapat ketika saya menjadi gubernur? Tidak,” jelasnya.
“Data kepemilikan saham dam tambang ini sebenarnya, bisa dibuka dan dilihat di LHKPN. Semuanya ada. Jadi mau dilihat apakah semua yang saya miliki itu, tinggal dibuka saja,” katanya. Jadi mereka selalu klaim bahwa ada konflik kepentingan (conflict interest). Konflik interest itukan ketika saya menggunakan jabatan saya untuk kepentingan saya. Sedangkan semua perizinan itu sudah ada di tahun 2018, 2020 bahkan di tahun tahun sebelum. Bahkan sebelum pencalonan gubernur, dan sebelum saya jadi gubernur tahun 2025 itu,” pungkasnya. (wat)







