TERNATE – Kerja cerdas pemerintah kabupaten kepulauan sula (Kepsul) di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati Fifian Adeningsih Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) dalam mempromosikan wisata tanjung Waka melalui kegiatan festival tanjung waka (FTW) akhirnya membuahkan hasil.
Kenapa tidak Bupati dan wakil bupati dua periode itu kembali mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena dinilai konsisten dan kontinyu menggelar event wisata melalui FTW.
Bahkan, FTW yang dilaksanakan Desember 2024 lalu di bawah komando Muhlis Soamole yang juga selaku sekretaris daerah (sekda) telah masuk dalam program unggulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) yakni Karisma Even Nusantara (KEN).
KEN merupakan program yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan berbagai acara atau event berkualitas di seluruh Indonesia.
Program ini menjadi wadah bagi berbagai kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif dari 34 provinsi di Indonesia untuk ditampilkan dan dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Tujuan utama dari KEN adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas event daerah; mendorong penyelenggaraan event yang kreatif, inovatif, dan berstandar internasional, sehingga mampu menarik wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah; mempromosikan destinasi wisata.

“Melalui event-event yang berkualitas, KEN membantu memperkenalkan berbagai destinasi wisata menarik di seluruh Indonesia, baik yang sudah populer maupun yang masih tersembunyi. Jadi alhamdulillah, FTW masuk dalam KEN,” ujar bupati Ningsih.
Selain itu, kata bupati KEN ini akan memberdayakan potensi lokal seperti melibatkan pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan masyarakat setempat dalam penyelenggaraan event. Tentu, akan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi komunitas lokal dan mendorong pertumbuhan pariwisata.
“Dengan semakin banyaknya even berkualitas yang kita selenggarakan, diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata secara keseluruhan,” jelasnya
Sementara, kepala dinas komunikasi dan informatika (kadis kominfo) Barkah Soamole mengatakan, upaya daerah untuk masuk dalam program KEN ini tidak mudah. Sebab, ada kriteria yang harus dipenuhi seperti kualitas event yakni event harus memiliki konsep yang jelas, perencanaan yang matang, dan pelaksanaan yang profesional.
Kemudian, memiliki inovasi yakni unsur kebaruan dan kreativitas yang dapat menarik perhatian wisatawan. “Event harus memberikan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat setempat, serta event dapat diselenggarakan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang,” katanya.
Lanjutnya, setelah FTW masuk dalam program KEN, penyelenggara event dapat promosi melalui berbagai kanal komunikasi Kemenparekraf, sehingga dapat menjangkau audiens yang lebih luas, dan dapat memperoleh dukungan dari Kemenparekraf, baik dalam bentuk pendampingan maupun fasilitas.
“Mengikuti KEN dapat membuka jaringan dengan penyelenggara event lain, pelaku pariwisata, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Dengan demikian, KEN merupakan program yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” pungkasnya seraya mengatakan, melalui KEN, berbagai event berkualitas dapat ditampilkan dan dipromosikan, sehingga dapat menarik wisatawan, memberdayakan potensi lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (wat)