SANANA – Proyek jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Kawata dan Waisakai, Kecamatan Mangoli Utara Timur Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) hingga di bulan Oktober 2024 ini belum ada pekerjaan di lapangan.
Padahal, dalam tayangan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE), Selasa (8/10/2024), ada anggaran jalan antara Desa Kawata-Waisakai yang dimasukan di APBD induk 2024, yaitu sebesar Rp 3 miliar (3.000.000.000.00), yang dimenangkan perusahaan CV. Permata Hijau yang beralamat di Desa Gela Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten Pulau Taliabu.
Bahkan, perusahaan CV. Permata Hijau sudah menandatangani kontrak kerja pada 19 Juni 2024 lalu. Ironisnya, hingga memasuki awal bulan oktober belum ada progres pekerjaan sama sekali.
Hal ini mengundang perhatian dari masyarakat Desa Waisakai, Fadli Makian. Fadli menegaskan, tidak dikerjakan proyek jalan tersebut merupakan bukti kegagalan kepemimpinan Fifian Adeningsi Mus (FAM) dan Saleh Marasabessy, pembangunan insfratruktur di kepulauan sula, terutama di Pulau Mangoli.
“Jalan dari desa kawata menuju desa Waisakai sampai saat ini belum ada pekerjaan di lokasi. Ini adalah bukti kegagalan FAM-SAH. Saya berharap pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Pjs Bupati Wa Zaharia dapat menjawab keluhan kami (masyarakat, red),” harapnya.
Fadli berharap, kepada pejabat sementara (Pjs) Bupati Kepulauan Sula Wa Zaharia, agar memanggil kepala dinas pekerjaan umum (PU) Zainudin Umaternate dan kontraktor yang menangani proyek tersebut untuk perintahkan segera membangun ruas jalan antara Desa Kawata-Waisakai yang sudah dianggarkan.
Sementara, kepala dinas PU Kepulauan Sula Zainudin Umaternate dan kontraktor yang menangani proyek ruas jalan antara Desa Kawata-Waisakai, sampai berita ini di tayang, belum dapat dikonfirmasi. (att/)