SANANA – Pekerjaan penimbunan jembatan di Desa Waiu, Kecamatan Mangoli Tengah kabupaten kepulauan sula (Kepsul) akhir dikerjakan.
Sayangnya, pekerjaan proyek timbunan jembatan dan pembuatan oprit jembatannya menggunakan batang kelapa. Padahal anggaran proyek jembatan tersebut senilai Rp 970 juta lebih (Rp 970.001.686,00). Parahnya lagi, pekerjaan proyek jembatan di desa wai.u yang dikerjakan perusahan VC. Permata itu satu oprit jembatan mengalami rusak berat.
Cara kontraktor yang membangun oprit jembatan di desa wai.u menggunakan batang kelapa, mendapat sorotan tajam dari ketua liga mahasiswa nasional untuk demokrasi (LMND) kepulauan sula, Arsan Umasugi. “Proyek itu tidak bertahan lama, dan dicurigai kontraktor untung besar di proyek tersebut,” katanya.
Arsan mengaku, baru melihat oprit jembatan menggunakan batang kelapa, padahal anggaran proyek tersebut sebesar Rp 970 juta lebih. “Jembatan yang mereka bangun itu merupakan akses jalan utama kecamatan mangoli tengah, tetapi pemerintahan Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH), diduga membangun dengan setengah hati,” ucapnya.
Diketahui, proyek pekerjaan pembangunan jembatan di desa wai.u sudah menghabiskan anggaran APBD kepulauan sula Rp 2 Miliar lebih, terhitung dari 2011 silam dikerjakan dengan anggaran Rp 500 juta lebih, 215 lalu dikerjakan dengan anggaran senilai Rp 700 juta lebih dan 2024 dengan nilai Rp 970 juta lebih.
Sementara, kepala dinas PU dan pemilik CV.Permata Membangun yang memenangkan proyek tersebut, hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. (att/)