SANANA – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Kadir Sapsuha akhirnya buka suara terkait dengan kinerja pengawasan wakil rakyat yang membidangi infrastruktur itu lemah.
Kepada wartawan habartimur.com, Kadir mengaku sudah dua kali menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), sudah dua kali menggelar rapat dengar pendapat (RSP) dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) khusus pekerjaan jalan desa Waitina-Kou dan jalan Desa Capalulu-Kaporo.
“Terkait jalan Waitina-Kou dan Kaporo-Capalulu, komisi III sudah dua kali berturut-turut RDP dengan dinas PU dan ULP. Bahkan komisi III juga merekomendasikan ke dinas PU segera mengambil langkah-langkah agar kedua paket tersebut segera dikerjakan,” kata anggota Komisi III, Kadir Sapsuha, Kamis (15/9/2022).
Kadir mengatakan, hasil RDP tersebut telah disampaikan ke pimpinan dan anggota Badan Anggaran (Banggar). “Saat pembahasan APBD-P 2022, Banggar sudah mempertanyakan tentang keterlambatan kedua paket proyek jalan tersebut, kemudian kadis PU menjawab kedua paket proyek tersebut saat ini sedang dikerjakan, olehnya itu secara kelembagaan tentunya komisi III sudah menjalankan fungsi pengawasan,” jelasnya.
Kadir menambahkan, apabila kedua proyek tersebut benar adanya sampai saat ini belum dikerjakan oleh kontraktor, maka dirinya (Kadir red) menilai bahwa Dinas PU telah membohongi Komisi III.
“Saat ini kita sudah berada pada pertengahan bulan September 2022, apalagi pekerjaan kedua pembangunan jalan itu punya anggaran yang cukup besar dan dalam waktu dekat kami akan melakukan RDP lagi dengan PU untuk memastikan kapan proyek itu dikerjakan,” ujarnya.
Dia bahkan, meragukan kualitas pekerjaan jalan tersebut apabila baru dikerjakan pada akhir tahun. “Apabila mereka bekerja dengan sisa waktu yang ada, akhir tahun anggaran, maka mutu dari proyek ini juga masih akan jauh dari harapan,” pungkasnya.
Sekadar informasi, kedua paket proyek tersebut telah dimasukkan pada APBD induk 2022 dan pemenang tender adalah CV. Nusantara Mandiri. Anehnya lagi, kedua paket proyek tersebut beberapa bulan lalu kontraktor sudah mencairkan anggaran 30 persen. (att/)