Sebut Biang Konflik, Kampus STAI Babussalam Sula Desak Wakil Bupati Minta Maaf

SANANA – Tudingan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Hi Saleh Marasabessy, bahwa Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula, biang konflik antara warga Desa Mangon dan Fatce, membuat petinggi kampus ‘marah’.

Di hadapan wartawan, wakil ketua III Amirudin Yakseb, didampingi ketua STAI Babussalam Sula Sahrul Takim menyampaikan sikap tegas, kampus memberi waktu kepada wakil bupati sehari untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atasi tudingan tersebut.

“Kami meminta ke wabup agar dapat mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan dengan waktu sehari melalui media atau datang langsung ke pihak kampus, jika tidak kampus akan mengambil langkah tegas,” ungkap Amirudin.

Menurutnya, wakil bupati keliru menuding tanpa dasar STAI Babussalam biang konflik antara warga fatce dan mangon. “Apabila dalam waktu yang ditentukan tidak ada klarifikasi dari Wabup, maka Kampus STAI Babussalam Sula, akan mengambil langkah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Amirudin lagi.

“Wakil bupati dengan hormat sehubungan dengan pernyataan wakil bupati pada 7 juni 2022 merupakan tuduhan yang keji terhadap pihak kampus STAI Babussalam Sula, yaitu menuding sebagai pemicu konflik sehingga warga Desa Mangon jadi korban.

Amirudin menambahkan, keluarga besar Kampus STAI Babussalam Sula, secara tegas menyampaikan bahwa konflik antara warga desa Fatce dan Mangon tidak ada hubungan dengan turnamen STAI CUP I. Sebab, saat turnamen kedua tim tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada keributan di lapangan.

“Bagi kampus konflik antara desa Mangon dan Fatce merupakan insiden kondisional dan sampai saat ini belum di umumkan secara resmi oleh pihak yang berwajib motif yang di dasari konfkik tersebut. Karena itu, wakil bupati segera minta maaf jika tidak kami akan mengambil langkah tegas, ” pungkasnya. (att/)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita