TERNATE – Bawaslu RI menggelar diskusi ‘Konsolidasi Media’ dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan pemilihan serentak tahun 2024 di Royal Resto, Selasa, (19/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Ternate, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malut, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Malut, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI Malut), Mahasiswa, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Malut, Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) dan pengurus serta anggota Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Maluku Utara.
Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Malut, Adrian Yoro Neleng saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, media sebagai katalisator yang diharapkan bisa menjadi katalis dan moderator yang sehat untuk publik Malut.
“Karena tanpa media sesungguhnya kita akan membaca sesuatu yang rumit, tetapi media menerjemahkan arti penting kerja-kerja penyelenggara pemilu. Media menyampaikan hal yang baik kepada seluruh masyarakat Malut sehingga Bawaslu bisa dilihat, didengar disosialisasikan oleh teman-teman media,” ungkap Adrian.
Selain itu, kata Adrian media juga memiliki peran penting untuk kemajuan demokrasi di Malut. “Media ini sebagai pilar demokrasi, mitra kerja kita (Bawaslu), baik tidaknya wajah demokrasi kita di Malut justru sangat bergantung kepada media,” jelas Adrian.
Untuk itu, Adrian mengapresiasi kerja-kerja jurnalis dalam mengidentifikasi setiap peristiwa untuk diberitakan. “Saya berharap, media maupun Bawaslu bersama-sama kita membangun satu harapan besar bagi demokrasi masyarakat Malut. Apapun yang nanti kita hasilkan dari pemilihan bisa mendapatkan pemimpin yang berkualitas,” katanya.
Kegiatan diskusi “Konsolidasi Media, dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan pemilihan serentak tahun 2024” ini ditutup langsung oleh kepala bagian (Kabag) pengawasan dan Humas Bawaslu Malut, John A. Buluran. (red)