SANANA – Debat calon bupati dan wakil bupati kabupaten kepulauan sula (Kepsul) pertama pilkada tahun 2024 yang dilaksanakan KPU Kepsul di ruang paripurna DPRD Kepsul, Selasa (5/11/2024) berjalan aman dan lancar.
Tiga pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati, masing-masing Paslon nomor urut 1, Ikhsan Umaternate dan Darwis Gorontalo (ISDA), Paslon nomor urut 2, Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) dan Paslon nomor urut 3, Hendrata Thes dan M. Natsir Sangadji (HT-MANIS) hadir lengkap dalam memaparkan visi, misi dan program kerja.
Debat publik dengan tema ‘Transformasi pelayanan publik pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat’ disusun oleh tiga panelis yakni Dr. Herman Oesman, Dr. Buchari Umasugi, Dr. Abdul Raufwajo.
Debat publik pertama calon bupati dan wakil bupati Kepsul itu dipandu oleh dosen hukum Unkhair Siti Barora Sinay itu dilaksanakan dalam enam segmen yakni segmen pertama penyampaian visi misi, pendalaman visi-misi, penajaman visi-misi, sampai berakhir pada closing statement.
Pantauan habartimur.com, di awal debat, suasana masih berjalan lancar. Tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati masih fokus pada gagasan dalam membangun Kepsul lima tahun ke depan.
Suasana debat mulai memanas saat memasuk segmen penajaman visi-misi. Pada segmen ini, terlihat Paslon nomor urut 2 FAM-SAH dan Paslon nomor urut 3 HT-MANIS mulai saling menyinggung masalah yang di hadapi masyarakat, mulai dari masalah birokrasi hingga infrastruktur.
Namun, pada usia debat publik, salah satu warga Sanana, yang akrab disapa Udi mengaku sangat berkesan dengan gagasan dari Paslon 3, Hendrata Thes dan M. Natsir Sangadji (HT-Manis). Menurut Udi, HT-MANIS lebih menguasai materi debat. Paslon HT-MANIS tampil lebih tenang, tidak emosional saat menjawab maupun memberi pertanyaan kepada rivalnya ISDA dan FAM-SAH.
Lanjut Udi, disaat adu program dan angka-angka statistik, calon bupati dan calon wakil bupati petahana nomor urut 2 FAM-SAH sampai kerepotan, bahkan sampai salah dalam memaknai jawaban maupun pertanyaan dari paslon nomor urut 3 HT-MANIS.
Dia mencontohkan, ketika HT-MANIS mempertanyakan proyek pekerjaan jalan antara desa Kaporo-Capalulu dan Waitinagoi-Wailoba yang tak kunjung tuntas, ternyata Cawabup nomor urut 2 FAM-SAH salah menyebutnya.
“Saya kira calon wakil bupati M. Natsir Sangadji akan menjadi titik lemah, ternyata beliau meladeni lawan dengan cerdas dan bahkan materi serangan balik dari calon wakil bupati petahana Saleh Marasabessy yang juga mantan sekda kepsul, dijawab dengan santai penuh senyuman manis,” jelas Udi warga kepulauan sula.
Tak hanya itu, Udi juga mengaku, cabup Hendrata Thes, dinilai sangat hebat saat berbicara menggunakan berbahasa daerah kepulauan sula. “Ternyata pak calon bupati Hendrata Thes sangat hebat berbicara bahasa sula,” ungkapnya.
Tambah Udi, dirinya sangat heran dengan penjelasan cabup petahana nomor urut 2 Fifian Adeningsi Mus, terkait dengan stunting. “Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek dari pada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta meningkatkan risiko penyakit di masa depan, stunting buat anak sekolah,” kata Udi meniru perkataan cabup FAM. (att/)