SANANA – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) M. Natsir Sanagadji, geram dengan sejumlah proyek fisik yang hingga akhir tahun 2023 ini belum ada progres pekerjaan di lokasi.
“Proyek 2023 tidak perlu dibahas karena itu sudah gagal, dan apabila kembali dibahas pada APBD 2024, saya (Natsir, red) akan all out dari arena pembahasan,” kata Natsir, Kamis (2/11/2023).
Politisi partai Gerindra ini membeberkan, sejumlah proyek gagal tersebut yakni, proyek ruas jalan Desa Buya menuju Desa Waikafia, proyek jalan Desa Kou menuju Desa Kawata dan proyek jalan depan pelabuhan sanana menuju Desa Waibau.
“Tidak perlu dibahas lagi. Sebab, jika dibahas maka DPRD dan Pemda kembali membohongi masyarakat Sula. Proyek tahun 2023 di pemerintahan FAM-SAH yang dikerjakan hanya ruas jalan desa waigai menuju desa wailia dan proyek jalan desa waiina menuju desa kabau. Jadi, ini sikap partai sekaligus anggota banggar, apabila program bupati Ningsi 2024 sama dengan 2023, maka saya menarik diri dari badan anggaran,” tegasnya.
“Ini masyarakat yang rugi bukan Pemda maupun DPRD yang rugi, karena yang mestinya masyarakat menikmati jalan dan jembatan tapi tidak terlaksanakan, kalau peran APH nanti setelah kita rapat dengan TPAD hari ini, karena setiap akhir tahun anggaran kita rapat dengan TPAD, setelah selesai rapat evaluasi kita baru memastikan,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ruas jalan Desa Buya dan Desa Waikafia ditangani perusahan CV Berkat, dengan nilai anggaran Rp 3,5 miliar lebih (Rp 3.570.000.000.00) dan sudah ditandatangani kotrak sejak 1 mei 2023.
Kemudian, ruas jalan Desa Kou dan Desa Kawata ditangani perusahan PT. Pratama Rayyan Khairan dengan anggaran Rp 19,8 miliar lebih (Rp 19.852.677.152) dan sudah ditandatangani konktrak sejak 26 maret 2023.
Sementara, ruas jalan dari pelabuhan Sanana sampai Desa Waibau ditangani perusahan CV. Thelya Jaya dengan anggaran Rp 4,4 miliar lebih (Rp 4.400.000.000.00) dan sudah ditandatangani kontrak sejak 13 mei 2023.
Anehnya lagi, PT. Pratama Rayyan yang menagani ruas jalan yang menghubungkan Desa Kou dan Desa Kawata, kini sudah melalukan pencairan anggaran pada proyek tersebut sebesar 30 persen. (att/)