TERNATE – Dua tokoh fagogoru tampil beda pada pembukaan musyawarah besar V Fagogoru, Jumat (6/10) malam di gedung Duafa Center Kota Ternate. Mereka adalah, ketua panitia Ahlan Djumadi dan Edi Langkara (Elang).
Kedua tokoh ini, memberikan sambutan dengan suara lantang dan tegas setiap kata yang diucapkan, dibandingkan dengan tokoh dan pejabat lain. Misalnya, Penjabat Bupati Halteng Ikram Sangadji saat memberikan sambutan cukup berhati-hati di tengah ribuan peserta mubes. Begitu juga dengan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba yang lebih banyak dengan gaya humorisnya. Namun, lain halnya dengan kedua tokoh fagogoru ini yang tampil semangat dan percaya diri, mendapat apresiasi dari peserta dan undangan mubes.
Ketua panitia mubes Ahlan Djumadil, yang juga ketua komisi II DPRD Halmahera Tengah (Halteng) ini menyampaikan, peserta mubes yang hadir pada pembukaan itu lebih dari dua ribu orang. “Mereka datang dari Maba (Haltim), Weda, Patani, Gebe dan Gane, pelajar dan pemuda. Selain itu, dari luar Malut seperti dari Jakarta, Ambon, Manado dan Papua,” paparnya.
Selai itu, kata Ahlan mubes V Fagogoru ini, selain memilih pengurus, juga merumuskan kebijakan kelembagaan Fagogoru dan untuk menghasilkan kebutuhan organisasi ke depan. “Mubes juga harus menghasilkan rekomendasi besar dan kuat untuk menjaga identitas dan eksistensi fagogoru dalam percaturan politik, ekonomi, dan sosial budaya,” ujar Ahlan.
Selain itu, sekretaris jenderal (Sekjen) Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Fagogoru (IKPMIF) Edi Langkara dalam sambutannya memaparkan, fagogoru memiliki peran strategis dalam dinamika politik, ekonomi dan sosial di bumi Maluku Utara (Malut). “Salah satu bukti perjuangan fagogoru adalah terlibat dalam pemekaran Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan,” ungkap Elang. (wat)