SANANA – Ratusan proyek rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang dikerjakan 2022 lalu belum rampung.
Data yang dikantongi habartimur.com, proyek RTLH ini menggunakan dana sering DAK dan DAU tahun 2022 senilai Rp 6 miliar lebih. Ada 136 unit RTLH yang tersebar di tujuh desa di Kepulauan Sula (Kepsul) yakni Desa Umaloya, Desa Waiman, Desa Fuata, Desa Fatiba, Desa Nahi, Desa Jere dan Desa Mangoli.
Anggaran setiap unit RTLH sebesar Rp 50 juta. Sayangnya, hingga Februari 2023 ini, proyek buat masyarakat kurang mampu itu belum selesai dikerjakan.
Ketua Komisi III DPRD kepulauan sula M Natsir Sangadji, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Kamis (16/2/2023) membenarkan proyek yang dibangun tahun 2022 itu belum selesai. Bahkan, politisi partai gerindra itu mengaku, progres pekerjaan proyek tersebut baru sekitar 50 persen.
Dia mencontohkan progres pekerjaan rumah kumuh di Desa Jere dan Desa Mangoli baru sekitar 50 persen. “Pekerjaan rumah kumuh yang dikerjakan di desa Jere dan Desa Mangoli diperkirakan baru mencapai 50 persen, sedangkan proyek itu dikerjakan 2022 kemarin,” terangnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Even ini mengagendakan dalam waktu dekat Komisi III akan memanggil Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Rahmat Fataruba, untuk dilakukan rapat dengar pendapat (RDP). “Dalam waktu dekat kita akan panggil Kadis Perkim,” pungkasnya. (att/)