Mita Langka, Kadisperindagkop Justru Salahkan Masyarakat

SANANA – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) tampaknya tidak serius mengatasi kelangkaan minyak tanah (Mita) di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Bagaimana tidak, kelangkaan minyak sejak bulan November 2922 lalu, sampai saat ini warga masih sulit mendapatkan Mita subsidi tersebut. Warga harus mengantre berjam-jam di depan pangkalan Mita. Kendati antre berjam-jam, namun masyarakat hanya dihargai Mita 5 sampai 10 liter per keluarga (KK).

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kepulauan Sula Jena Tidore, saat dikonfirmasi Habartimur.com, Jumat (16/12/2022) mengakui saat ini masih terjadi kelangkaan Mita di Kepsul.

Salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan Mita subsidi ini yakni pemberlakuan kupon dari pangkalan.

“Sekarang kita sudah berlakukan kupon mita. Setiap warga membeli minyak tanah harus dibuktikan dengan kupon yang diberikan pihak pangkalan, penerapan ini agar menekan kelangkaan minyak tanah dalam menyambut natal dan tahun baru,” jelasnya.

Tambah Jena, antrian panjang di depan pangkalan Mita, disebabkan warga tidak membeli Mita secara teratur. Dia mencontohkan, hari ini Mita masuk di pangkalan A semua beramai-ramai ke pangkalan tersebut.

Besoknya lagi, Mita masuk di pangkalan B semua beramai-ramai ke pangkalan tersebut. Hal itu kata Jena, membuat antrian panjang di depan pangkalan Mita.

“Misalnya pangkalan di buka ibu-ibu semua datang beli, selesai dua hari lagi pangkalan B di buka ibu-ibu semua datang beli, jadi mereka seakan-akan mereka mengejar minyak tanah, makanya kita atur di pangkalan ini biar pangkalan buat kartu agar mereka jangan berulang-ulang beli minyak,” tegasnya. (att)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita