Kadis Pendidikan Taliabu Ingkar Janji, Sarjana Merana

TALIABU – Janji manis kepala dinas pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Citra Puspa Sari Mus, untuk menggelar test tenaga guru kontrak dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sampai sekarang tidak terealisasi, para sarjana pun merana.

Janji kepala dinas yang akrab disapa Citra ini sejak tahun 2021 lalu. Dimana, para pelamar diinformasikan bahwa pelaksanaan test tenaga guru dan PTT dilaksanakan pada Desember 2021. Sayangnya, saat para peserta tes (pelamar, red) sudah menyiapkan diri untuk mengikuti test, Citra kembali malah menyampaikan kalau pelaksanaan tesnya ditunda hingga Januari 2022.

Ternyata, hingga Januari 2022 sampai sekarang ini belum ada kejelasan pelaksanaan tes guru kontrak dan PTT. “Karena dengan keluarnya peraturan presiden bahwa sekarang ini dalam pandemi covid 19 tidak bisa melakukan kerumunan sehingga tes guru kontrak dan PTT ditunda bulan depan,” kata citra di hadapan peserta tes belum lama ini.

Salah satu guru honorer yang meminta merahasiakan identitasnya itu, mengatakan, kepala Dinas Pendidikan Citra Puspa Sari Mus tersebut hanya membuat janji manis saja.

“Baru-baru ini kita diinformasikan bahwa ada tes guru kontrak bahkan jadwalnya sudah di tempel, pas kita semua datang, kita cuman disuruh vaksin saja dengan alasan kalau tidak vaksin tidak bisa ikut tes. Padahal setelah habis vaksin kepala Dinas Pendidikan bilang tes Guru kontrak di tunda lagi,” jelasnya Selasa 19/4/2022.

Kata dia, yang berprofesi guru sekarang ini banyak yang tidak mengajar, ada juga yang mengajar, namun gajinya tergantung baiknya Kepala sekolah. Gaji honorer kadang diberikan, kadang juga tidak, Kenapa kong daerah model ini, kasihan sarjana di Taliabu ini yang pengangguran,” kesal guru honor tersebut.

Terpisah, salah satu aktivis Ahmad Taufik meminta kepada Bupati Pulau Taliabu atau Dinas terkait agar secepatnya mengaktifkan kembali guru kontrak, karena pengangguran di Taliabu makin hari makin bertambah.

“ Sarjana di Taliabu ini banyak yang menganggur, bahkan sudah banyak mencari kerja dan pindah domisili di daerah lain seperti di Weda (Halteng) dan Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng),” katanya.

Kata Taufik, apa bila belum juga mengaktifkan kembali guru kontrak dan PTT maka dalam waktu dekat ini saya bersama dengan teman-teman aktivis turun jalan melakukan demonstrasi besar besaran,” pungkasnya. (mce)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Teras Berita