SANANA – Sebanyak 215 penumpang KM Karya Indah yang terbakar di perairan Pulau Lifmatola, Kecamatan Mangoli Utara Timur Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara berhasil diselamatkan.
Meski begitu, ada cerita para penumpang KM. Karya Indah dibalik peristiwa nahas tersebut. Salah satunya adalah, M. Ali Umasugi ketika ditemui Habartimur.com, Sabtu (29/5/2021). Diawal cerita terbakarnya KM Karya Indah, Ali sangat berterima kasih kepada warga desa Waisum, Kecamatan Mangoli Utara Timur. “Karena mereka (warga Desa Waisum, red), dan atas izin Allah kami bisa selamat,” kata M. Ali.
Ali menceritakan, asap api tebal dari kamar mesin itu sebenar sekitar jam 06 pagi WIT lewat sedikit. Tak lama kemudian, mesin mati alias sudah tidak berfungsi membuat sebagian penumpang mulai panik. “Ya, hampir satu jam kami diatas kapal yang terbakar itu. Saat asap api tambah tebal api, disisi lain kami belum dapat bantuan. Untung saja, tiba-tiba ada dua nelayan dari Desa Waisum, yang gunakan motr fiberglass mendekat.ke kapal dan selamatkan kami,” katanya.
“Saat melihat motor fiber, saya (Ali red) yang saat itu berada di dek tiga, so gunakan lifejaket langsung baloncat dan ditolong nelayan itu,” tuturnya.
Lanjut M. Ali, setelah dirinya diselamatkan di Desa Waisum, tak lama kemudian ada tambahan armada fiber sekitar 10 unit milik Warga Desa Waisum rame-rame menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengangkut penumpang KM Karya Indah lainnya.
Setelah seluruh penumpang, Kep dan kru Kapal KM. Karya Indah di selamatkan di Desa Waisum, baru bala bantuan dari Desa Waisakai Kecamatan Mangoli Utara Timur sampai ke TKP.
“Setelah torang semua selamat di Desa Waisum baru bantuan dari Desa Waisakai datang, beberapa menit kemudian baru bantuan dari Kabupaten juga datang,” pungkasnya. (att)