TERNATE-Maluku Utara (Malut) mulai bersiap menghadapi perubahan iklim global, la nina. Sistem iklim la nina sendiri diprediksi akan menimbulkan curah hujan tinggi dan musim dingin yang melebihi minus 0,5 derajat celcius.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan bencana banjir, longsor maupun kerusakan pada tanaman atau gagal panen. Untuk itu, di Kota Ternate, Maluku Utara saat ini menyiapkan 500 personel gabungan yang disiagakan.
Personel gabungan itu, terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), Kesbang dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kota Ternate.
“Kita siagakan sebanyak 500 personel dari berbagai unsur,” kata Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada saat ditemui watawan, di Lapangan Salero, Rabu (4/11/2020).
Kapolres menjelaskan, dalam menghadapi iklim global La Nina, tim gabungan telah membangun sejumlah posko siaga pada lokasi-lokasi yang dianggap rawan, termasuk di pelabuhan speed boat atau pelabuhan penyeberangan lainnya.
Dia mengaku, pihaknya terus mencermati iklim cuaca berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, terkait cuaca dan iklim di wilayah Malut.
“Kami hanya standby dan telah mengkoordinir personel dalam rangka melakukan evakuasi dan mitigasi serta lain sebagainya jika kemudian terjadi bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (wat)